Metode Dempster Shafer
Dalam artikel Ini saya membahsa bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu contoh kasus dalam sistem pakar dalam menentukan suatu hasil diagnosa suatu penyakit. dalam penelitian tugas skripsi saya kali ini say akan meneyelesaikan suatu kasus dalam penelitian skripsi saya . penerapan metode dempster shafer dalam menentukan atau mendiagniisa suatu penyakit banyak digunakan dalam menyelesaikan suatu kasus yang dilakukan oleh pakar-pakar sistem pakar. metode dempster shafer merupak suatu metode sistem pakar yang di gunakan untuk mennentukan suatu hasil diagnosa berdasarkan gejala-gejala yang di timbulkan. dalam contoh kasus dibawah ini bisa anda lihat penerapan metode dempster sahefer dalam mendiagnosa penyakit tumor mediastinum pada manusia.
Penerapan Metode Dempster-Shafer
Contoh kasus manualisasi akan di bagi dalam 5gejala, kasus 1 perhitungan dengan 1 gejala, kasus 2 perhitungan dengan 2 gejala, kasus 3 perhitungan dengan 3gejala, kasus 4 perhitungan dengan 4 gejala, kasus 5 perhitungan dengan 5 gejala.
Penyelesaian:
Gejala 1 :
Batuk
Dengan nilai m1{P2,P3,P4,P6}
=0.8 m1{
Gejala 2 : Sesak Napas
Kemudian di ketahui dengan adanya gejala
baru yaitu sesak napas(G2).
Dengan nilai m2 {P2,P3,P6}=
0.6 m2{
Maka dihitung densitas
baru untuk beberapa kombinasi denganfungsi densitas m3 berdasarkan gejala dapat
dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini .
Tabel 3.8 Aturan Kombinasi m3
|
m2 {P2,P3,P6}= 0.6 |
|
m1{P2,P3,P4,P6}=0,8 |
m1{P2,P3,P6}=0.48 |
m1{P2,P3,P4,P6}=0,32 |
|
m2 {P2,P3,P6}= 0,12 |
|
Maka:
1. {P2,P3,P4,P6}*{P2,P3,P6}
0,8*0,6=0,48
{P2, P3,P6}=0.48
2.
0,2*0,6=0,12
{P2,P3,P6}=0,12
3.
{P2,P3,P4,P6}*
0,8*0,4=0,32
{P2,P3,P4,P6}=0,32
4.
0,2*0,4=0,08
Sehingga
dapat dihitung:
Maka:
m3{P2,P3,P6}=
m3 {P2,P3,P4,P6}=
m3
Dari
perhitungan metode Dempster-Shaferdiatas,
nilai densitas paling tinggi adalah 0, 6 . Maka dihitung densitas baru untuk beberapa
kombinasi dengan fungsi densitas m5
Gejala 3 : Nyeri di Dada
Kemudian di ketahui dengan adanya gejala baru yaitu Nyeri Didada(G3),
Dengan nilai m4 {P2, P3,P4,P6}=0,7
m4 {
Tabel 3.9 Aturan Kombinasi m5
|
m4 {P2,P3,P4,P6}=0,7 |
m4 |
m3={P2,P3,P6}=0,6 |
{P2,P3,P6}=0,42 |
{P2,P3,P6}=0,18 |
m3{P2,P3,P4,P6}= 0,32 |
{P2,P3,P4,P6}=0,23 |
{P2,P3,P4,P6}=0,10 |
m3 |
{P2,P3,P4,P6}=0,06 |
|
Maka:
1. {P2,P3,P6}*{ P2,P3,P4,P6}
0, 6*0,7
{P2,P3,P6}=0,42
2. {P2,P3,P4,P6}*{P2,P3,P4,P6}
0,32*0,7
{P2,P3,P4,P6}=0,23
3.
0,08*0,7
{P2,P3, P4,P6}=0,06
4.
{P2,P3,P6}*
0,6*0,3
{P2,P3,P6}=0,18
5.
{P2,P3,P4,P6}*
0,32*0,3
{P2,P3,P4,P6}=0, 10
6.
0,08*0,3
Sehingga
dapat di hitung:
Maka:
1.
m5 ={P2,P3,P6}=
2.
m5 ={ P2,P3,P4,P6}=
3.
m5
Dari
perhitungan metode Dempster-Shafer diatas, nilai densitas paling tinggi adalah
0,6 . Maka dihitung densitas baru untuk beberapa kombinasi dengan fungsi
densitas m7.
Gejala 4 : Berat Badan
Menurun
Kemudian di ketahui dengan adanya gejala baru yaitu Berat Badan Menurun(G4).
Dengan nilai m6{P1,P2,P3,
P5, P6}=0, 6 m6{
Tabel 3.10 Aturan Kombinasi m7
|
m6{P1,P2,P3,P5,P6}=0,6 |
m6 |
m5={P2,P3,P6}=0,6 |
{P2,P3,P6}=0.36 |
{P2,P3,P6}=0,24 |
m5{P2,P3,P4,P6}= 0,39 |
{P2,P3,P6}=0, 24 |
{P2,P3,P4,P6}=0,16 |
m5 |
{P1,P2,P3,P5,P6}=0,15 |
|
Maka:
1. {P2,P3,P6}*{P1,P2,P3,P5,P6}
0.0.6*0,6
{P2,P3,P6}=0,36
2. {P2,P3,P4,P6}*{P1,P2,P3,P5,P6}
0,39*0,6
{P2,P3,P6}=0,24
3.
0,24*0,6
{P1,P2,P3,P5,P6}=0,15
4.
{P2,P3,P6}*
0,6*0,4
{P2,P3,P6}=0,24
5.
{P2,P3,P4,P6}*
0,39*0,4
{P2,P3,P4,P6}=0, 16
6.
0,24*0,4
Sehingga
dapat dihitung:
Maka:
1.
m7 {P2,P3,P6}=
2.
m7{P2,P3,P4,P6}=
3.
m7 {P1,P2,P3,P5,P6}=
4.
m7 {
Dari perhitungan metode Dempster-Shaferdiatas, nilai densitas paling tinggi adalah= 0,84. Maka dihitung densitas baru untuk beberapa kombinasi dengan fungsi densitas m9.
Gejala5 : Tidak Nafsu Makan
Kemudian di ketahui dengan adanya gejala
baru yaitu tidak nafsu makan
Dengan nilai m8{P5,P6}=0,8,m8{
Tabel 3.11Aturan Kombinasi m9
|
m8 {P5,P6}=0,8 |
m8 { |
m7 {P2,P3,P6}=0,84 |
{P6}=0,68 |
m7 {P2,P3,P6}=0,17 |
m7{P2,P3,P4,P6}=0,16 |
{P6}=0,13 |
{P2,P3,P4,P6}=0,04 |
Tabel 3.11 Aturan Kombinasi m9
m7{P1,P2,P3,P5,P6}=0,15 |
{P5,P6}=0,12 |
{P1,P2,P3,P5,P6}=0,03 |
|
{P5,P6}=0,08 |
m8 { |
Maka:
1. m7 {P2,P3,P6}*{P5,P6}
0,84*0,8
{P6}=0,68
2. m7{P2,P3,P4,P6}*{P5,P6}
0,16*0,8
{P6}=0, 13
3. m7{P1,P2,P3,P5,P6}*{P5,P6}
0,15*0,8
{P5,P6}=0, 12
4.
m7 {P2,P3,P6}* m8 {
0,84*0,2
{P2, P3, P6}=0,17
5.
m7{P2,P3,P4,P6}* m8 {
0,16*0,2
{P2,P3,P4,P6}=0,04
6.
{P1,P2,P3,P5,P6}* m8 {
0,15*0,2
{P1,P2,P3,P5,P6}=0,03
7.
{P5, P6}*{
0,10*0,8
{P5, P6}=0, 08
8.
{
0, 10*0,
2
{
Sehingga
dapat dihitung:
Maka:
1.
m9{P6}=
2.
m9{P5,P6}=
3.
m9{P2,P3, P6}=
4.
m9 {P2,P3,P4,P6}=
5.
m9{P1, ,P2,P3,P5, P6}=
6.
m8 {
Dari perhitungan metode Dempster-Shaferdiatas, nilai densitas keyakinaan paling tinggi adalah: 0,81 {P6}, Jadi hasil diagnosamenunjukkan bahwa pasien mengidap penyakit Mediastinum Jenis Limfoma.Jika dipersentasekan menjadi 0,81*100% = 81%