SILSILAH DAN ASAL-USUL SISINGAMANGARAJA XII -->

Advertisement

Advertisement

SILSILAH DAN ASAL-USUL SISINGAMANGARAJA XII

fandyofficialltutorial.com
Tuesday, September 5, 2023

 

SIL SILAH DAN ASAL-USUL SISINGAMANGARAJA 

Sisingamangaraja XII dengan nama lengkap Patuan Bosar Sinambela ginoar Ompu Pulo Batu (18 Februari 1845 – 17 Juni 1907) adalah seorang raja di Negeri Toba dan pejuang yang berperang melawan Belanda. Ia diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961. Semula, ia dimakamkan di TarutungTapanuli Utara, lalu dipindahkan ke Soposurung, BaligeToba pada tahun 1953.[

Sisingamangaraja XII (lahir di Bakara, 18 Februari 1845 – meninggal di Dairi, 17 Juni 1907 ) adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara, pejuang yang berperang melawan Belanda, kemudian diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961. Sebelumnya ia dimakamkan di Tarutung Tapanuli Utara, lalu dipindahkan ke Soposurung, Balige pada tahun 1953.

Sisingamangaraja XII adalah keturunan seorang pejabat yang ditunjuk oleh raja Pagaruyung yang sangat berkuasa ketika itu, yang datang berkeliling di kawasan utara Sumatra untuk menempatkan pejabat-pejabatnya.[2] Dalam sepucuk surat kepada Marsden bertahun 1820, Thomas Stamford Raffles menulis bahwa para pemimpin Batak menjelaskan kepadanya mengenai Sisingamangaraja yang merupakan keturunan Minangkabau dan bahwa di Silindung terdapat sebuah arca batu berbentuk manusia sangat kuno yang diduga dibawa dari Pagaruyung.[3]

Sampai awal abad ke-20, Sisingamangaraja masih mengirimkan upeti secara teratur kepada pemimpin Pagaruyung melalui perantaraan Tuanku Barus yang bertugas menyampaikannya kepada pemimpin Pagaruyung.[4]

Sementara itu, sumber dari pemerintah daerah setempat menyebutkan bahwa dinasti Singamangaraja bermula dari salah satu keturunan Si Raja Oloan. Si Raja Oloan memiliki enam orang putra yakni NaibahoSihotangBakkaraSinambelaSihite, dan Simanullang.

Kemudian, Sinambela memiliki tiga orang putra, salah satunya adalah Raja Bona Ni Onan. Raja Bona Ni Onan menikah dengan seorang boru Pasaribu. Anak dari Raja Bona Ni Onan adalah Raja Manghuntal yang kemudian mengawali dinasti Singamangaraja sebagai Sisingamangaraja I.[5]

 

Sisingamangaraja XII nama kecilnya adalah Patuan Bosar/Mangulaihuta Sinaga, yang kemudian digelari dengan Ompu Pulo Batu. Ia juga dikenal dengan Patuan Bosar Ompu Pulo Batu, naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Sisingamangaraja XI yang bernama OP Palti Raja Sinaga keturunan dari Tuanku Polki Nangolngolan ( Mauli Warman) nama penyebutan Tuanku Rajo ( Tuanku Rao ) di Sumatra Barat yang ke IV Yang bernama Singa Warman ( Singa Rimbun Di Simalungun ), selain itu ia juga disebut juga sebagai raja imam.

Penobatan

Penobatan Sisingamangaraja XII sebagai maharaja di negeri Toba bersamaan dengan dimulainya open door policy (politik pintu terbuka) Belanda dalam mengamankan modal asing yang beroperasi di Hindia Belanda, dan yang tidak mau menandatangani Korte Verklaring (perjanjian pendek) di Sumatera terutama Kesultanan Aceh dan Toba, di mana kerajaan ini membuka hubungan dagang dengan negara-negara Eropa lainya. Di sisi lain Belanda sendiri berusaha untuk menanamkan monopolinya atas kerajaan tersebut. Politik yang berbeda ini mendorong situasi selanjutnya untuk melahirkan Perang Tapanuli yang berkepanjangan hingga puluhan tahun. Sisingamangaraja adalah keturunan seorang pejabat yang ditunjuk oleh raja Pagaruyung yang sangat berkuasa ketika itu, yang datang berkeliling Sumatera Utara untuk menempatkan pejabat-pejabatnya. Dalam sepucuk surat kepada Marsden bertahun 1820, Raffles menulis bahwa para pemimpin Batak menjelaskan kepadanya mengenai Sisingamangaraja yang merupakan keturunan Minangkabau dan bahwa di Silindung terdapat sebuah arca batu berbentuk manusia sangat kuno yang diduga dibawa dari Pagaruyung. Sampai awal abad ke-20, Sisingamangaraja masih mengirimkan upeti secara teratur kepada pemimpin Minangkabau melalui perantaraan Tuanku Barus yang bertugas menyampaikannya kepada pemimpin Pagaruyung.

Silsilah Tuanku Polki Nangolngolan ( Mauli Warman )Mauli Warman digantikan oleh anaknya yang bernama Gajahyana Warman,digantikan oleh anaknya yang bernama Tungga Warman,digantikan oleh anaknya yang bernama Jaya Naga Warman ( saniang naga ),digantikan oleh anaknya yang bernama Nala Singa Warman ( Singa Rimbun /Op.Palti Raja Sinaga ),digantikan oleh anaknya Mangulahihuta Sinaga( Pulo Batu/A.Palti Sinaga ),Sebelum meninggal Mangulahi Huta Sinaga telah memberikan Wasiatnya kepada Anaknya yang bernama Palti Sinaga ( A.Friderik Sinaga )Dihadapan Saksi yang Mendengar dan Menandatangani Tahun 1906).( limber sinaga )